Dikenal sebagai Sayuran yang Menyehatkan, Ternyata Kita Tak Boleh asal Makan Daun Selada Loh, Salah-salah Hal Mengerikan Ini Malah Terjadi di Tubuhmu


Sayuran ini tentu familiar di meja makan masyarakat Indonesia.

Selada seringkali dijadikan pelengkap dalam berbagai menu makanan.

Dari burger hingga salad tak lengkap rasanya tanpa adanya selada.

Selada kaya akan nutrisi dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, loh.

Seperti mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya.

Namun, sama seperti hal lain, ketika selada dikonsumsi berlebihan pun juga akan memiliki efek merugikan bagi kesehatan.

Lantas apa saja efek yang ditimbulkan jika terlalu sering mengkonsumsi selada? berikut ulasannya!

 

Bahaya Konsumsi Selada

1. Nutrisi tak seimbang

Sebagian besar sayuran punya kandungan tinggi karbohidrat, rendah protein dan lemak sehat.

Karbohidrat tersebut datang dengan serat makanan yang cukup untuk mencegah sayuran menyebabkan lonjakan gula darah.

Tetapi bahkan dengan serat ini, sepiring selada tidak membuat nutrisi yang seimbang.

Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel sehat di tubuh, serta membangun jaringan otot ramping baru.

Lemak berkontribusi terhadap energi dan fungsi saraf yang sehat dan meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral pada sayuran.

Jika kalian sering mengonsumsi selada sebagai menu harian, pastikan menyeimbangkannya dengan beberapa protein dan lemak setiap kali makan.

 

2. Kurangnya rasa

Beberapa orang dewasa masih merasa tidak tertarik untuk mengonsumsi selada.

Padahal, Kementerian Kesehatan RI, melalui program Gerakan Nasional Sadar Gizi menyarankan masyarakat Indonesia mengonsumsi setidaknya 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari.

Sebagian alasannya mungkin karena banyak selada yang terasa pahit atau hambar.

Sehingga tidak selalu terasa enak saat dimakan mentah atau bahkan ketika dimasak.

Oleh karena itu, dalam mengolah sayuran harus kreatif dengan menggunakan teknik memasak dan bumbu rempah-rempah agar rasanya sesuai selera.

 

3. Risiko kontaminasi

Menurut artikel di CNN.com tahun 2013, sayuran merupakan penyebab sebagian besar wabah penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.

Sebagian besar kontaminasi dapat ditelusuri ke norovirus, yang menyebar dari air yang tercemar oleh zat feses.

Kebanyakan kontaminasi selada dapat dicegah dengan sering mencuci tangan, dan mencuci serta mengeringkan selada secara menyeluruh sebelum diolah dan disajikan.

FDA merekomendasikan lebih mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dengan menyimpan selada secara terpisah dari daging.

Selain itu, rutin membersihkan talenan ketika memasak daging dan sayuran.

 

4. Residu pestisida

Pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional juga menghadirkan risiko kesehatan bagi konsumen.

Menurut laporan 2013 dari Environmental Working Group, bahan kimia yang umum ditemukan dalam pestisida mengandung neurotoksin.

Ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sistem saraf bayi dan anak-anak.

Pestisida juga dikaitkan dengan infertilitas, mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan masalah kesehatan kronis lainnya.

Kalian dapat menghilangkan residu pestisida dengan mencuci selada dan menggosok sayuran yang memiliki kulit luar kasar seperti kentang dan wortel.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *