Sering Kali Dibuang, Air Cucian Beras Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa bagi Tanaman, Begini Cara Pakainya

Di tengah pandemi virus corona ini, kita memang dianjurkan untuk tetap di rumah saja.

Mungkin sebagian dari kamu bosan karena hanya di rumah saja selama berbulan-bulan.

Tapi tenang saja, ada banyak kegiatan yang bisa mengusir kebosanan seperti saat ini.

Salah satunya yakni merawat tanaman, yang kini memang sedang tren di masyarakat kita.

Merawat tanaman di rumah menjadi hal yang menyenangkan karena sudah terlalu lama di rumah.

Tanaman hias sampai sayur mayur terus ditanam di halaman rumah kamu.

Tapi, merawat tanaman tentunya tak mudah, ya.

Seperti layaknya manusia, tanaman membutuhkan perhatian untuk membuatnya subur.

“Merawat tanaman harus mempunyai konsep dia sebagai makhluk hidup, jangan berfikiran tanaman seperti makhluk yang mati yang selalu bagus, padahal dia hidup, jadi kita harus memeliharanya,” kata Arsitek Lansekap, Nelza Yesaya.

Namun terkadang, banyaknya aktivitas membuat kita sulit menjaga kesehatan terutama saat perubahan cuaca yang tak menentu, sehingga membuatnya layu ataupun tidak subur.

Karena ada cara tradisional yang dapat menjaga kesehatan tanaman-tanaman di rumah.

Kamu bisa memanfaatkan air bekas cucian beras untuk menjadi pupuk organik bagi tanaman.

“Ada juga cara tradisional, terus air beras, itu sebenarnya bisa, karena banyak unsur mineral di dalamnya,” kata perempuan berambut pendek ini.

Sisihkan sisa air cucian beras lalu semprotkan pada tanah.

“Langsung disiram pada tanah, kan tanah mengandung unsur vitamin unsur hara, biasanya orang zaman dulu yang menerapkan, tapi Saya pribadi masih suka pakai air micin air beras dan teh basi, itu terbukti membuat tanahnya subur dan daunnya rimbun,” tutup Nelza.

Nah, cara mudah ini bisa diterapkan untuk menghindari tanaman di rumah layu atau tidak sehat.

Selain itu, dapat juga menghindari tanah dari berbagai penyakit yang membuat tanaman cepat mati.

Manfaat air bekas cucian beras untuk tanaman ini juga sempat dibahas oleh Dosen di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Eny Palupi.

Dilansir dari Kompas.com, Eny Palupi menyebutkan bahwa air bekas cucian beras ini mengandung banyak gizi dan kandungan vitamin yang dapat membantu tumbuh kembang tanaman.

“Paling mudah pemanfaatan air bekas cucian beras untuk menyiram tanaman itu yang paling mudah,” jelas Eny Palupi, kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

“Zat gizi mikro yang paling signifikan proporsi kehilangannya, antara lain: vitamin B, zat besi dan seng,” kata Eny.

Komponen makro yang ikut terlarut yang juga terbawa saat beras dicuci di antaranya terutama karbohidrat (pati), protein, dan sebagian asam lemak bebas.

“Zat organik yang terlarut dalam air cucian beras bisa untuk sumber hara untuk tanaman,” ujar Eny.

Dengan demikian air bekas cucian beras bisa merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman (daun, tunas, cabang).

Terutama dari komponen vitamin B1.

Kemudian membantu pembentukan khlorofil sehingga tanaman bisa lebih hijau.

Selain itu juga bisa digunakan untuk memperkuat tumbuhan dari penyakit.

“Bisa juga yang difermentasi lalu jadi pupuk organik cair itu juga bagus,” jelas Eny Palupi.

Pupuk organik cair bisa digunakan sebagai pupuk cair alami untuk tanaman hidroponik.

Pupuk cair alami untuk tanaman hidroponik bisa didapat dari air bekas cucian beras dan air bekas rendaman daun pisang yang sudah diolah.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *