Dijamin Nggak Bakal Mudah Busuk, Coba Simpan Telur di Dalam Beras Bisa Awet Berbulan-bulan

Dalam sebutir telur kaya akan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, memasak telur sudah menjadi kegemaran setiap keluarga.

Hal ini lantaran memasak telur bisa diolah menjadi beraneka ragam masakan.

Tapi, jika kita tidak pintar dalam mengolah telur ayam, alih-alih kita bisa rugi besar.

Khususnya tentang cara memilih dan menyimpan telur ayam.

Telur ayam merupakan salah satu bahan pangan yang cukup lengkap kandungan gizinya.

American Heart Association dan sejumlah lembaga kesehatan lainnya menganjurkan untuk membatasi asupan hanya 4 butir seminggu bagi orang dewasa sehat.

Sedangkan mereka yang menderita penyakit jantung koroner dan tinggi kadar kolesterolnya perlu membatasi konsumsi kuning telur 1 – 2 butir/minggu.

Menurut ahli, kolesterol kedua telur ini memang lebih rendah daripada telur ayam biasa.

Namun, tidak rendah sekali! Telur rendah kolesterol kandungan kolesterolnya cuma lebih rendah 25%.

Telur ayam Omega 3, kalori, protein, dan kolesterolnya cuma lebih rendah sedikit saja daripada telur ayam biasa.

Cara memilih telur yang baik

Nilai gizi telur baik mentah, setengah matang, atau matang tidak berbeda.

Namun, hati-hati dengan bakteri Salmonella di dalam telur agar tidak tercemar, telur harus dimasak sampai matang karena bakteri ini mati pada temperatur 100 derajar celcius.

Jadi, berhati-hatilah dengan jamu kuat yang dicampur kuning telur mentah.

Bisa-bisa bukannya sehat malah terinfeksi bakteri Salmonella.

Bagaimana memilih telur yang baik?

1. Telur yang baik kulitnya bersih dan tidak kusam

Kalau telur dicuci, selaput kutikula pada telur yang melindungi pori-porinya rusak sehingga mikroba mudah masuk.

2. Telur segar lebih berat daripada yang sudah disimpan lama karena kehilangan kelembaban.

3. Telur segar, bila diarahkan ke cahaya lalu diteropong dengan gulungan koran, tampak berwarna jingga di bagian dalamnya.

Kalau ada noda hitam, berarti telur tidak segar lagi.

4. Jangan pernah memilih telur retak walaupun dalamnya kelihatan masih baik.

Mungkin saja tercemar bakteri Salmonella.

Cara menyimpan telur yang baik

1. Karena mudah busuk, sampai di rumah harus langsung disimpan di lemari pendingin. Letakkan bagian lancip di bawah.

2. Lewat pori-porinya, telur mudah menyerap bebauan.

Karenanya, telur yang saat dibeli ada dalam kartun biarkan tetap pada tempatnya saat disimpan di lemari pendingin.

Cara ini juga membuat telur tetap lembab.

3. Telur putih akan tahan selama 4 – 6 minggu bila disimpan di lemari pendingin dengan suhu 7 – 13oC.

Lewat masa itu, biasanya bagian putihnya menipis dan bagian kuningnya memipih.

4. Putih telur yang sudah dipisahkan dari kuningnya bisa tahan selama 4 hari bila disimpan dalam wadah tertutup dan ditaruh di lemari pendingin.

5. Kuning telur bisa tahan selama 2 – 3 hari asalkan ditaruh di wadah kedap udara dan diberi sedikit air, simpan di lemari pendingin.

6. Sisa telur (putih bercampur kuning) tahan selama 24 jam bila disimpan di wadah kedap udara, simpan di lemari pendingin.

7. Telur untuk membuat kue harus dikeluarkan dari lemari pendingin dan dibiarkan dalam ruang terbuka hingga mencapai suhu ruangan sebelum digunakan.

8. Simpan telur dalam beras.

Beras dapat menyediakan kondisi yang kering dan suhu yang pas untuk menyimpan telur mentah.

Bubuk sisa yang menempel pada beras juga dapat mencegah bakteri luar masuk ke dalam telur.

Percaya gak percaya, telur mentah yang disimpan dalam beras dapat bertahan 6-8 bulan.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *